MOJOKERTO – Seluruh unit pendidikan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Amanatul Ummah terbukti memiliki keunggulan dan keistimewaan tersendiri. Tak mengherankan jika pesantren yang didirikan oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, ini secara konsisten mencetak santri berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Pada tahun ajaran 2024–2025, tercatat sebanyak 1.237 santri Amanatul Ummah berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi negeri favorit dan juga kampus luar negeri bertaraf internasional.
Putra dari Kiai Asep, yakni Gus Ilyas, menyampaikan bahwa masing-masing unit pendidikan di bawah Yayasan Amanatul Ummah memiliki karakteristik unggulan. Salah satunya adalah program akselerasi yang memungkinkan santri menyelesaikan jenjang pendidikan hanya dalam waktu dua tahun.
“Keunggulannya ya itu, hanya dua tahun langsung lulus. Cocok bagi mereka yang ingin cepat melanjutkan kuliah,” ujar Gus Ilyas, alumnus Universitas Qadhi Iyyadh Maroko.
Selain itu, Sekolah Menengah Pertama dan Atas Unggulan Berbasis Pesantren (SMP/SMA U BP) juga menunjukkan prestasi luar biasa, terutama dalam bidang tahfidz Al-Qur’an. Banyak siswa yang telah menghafal Al-Qur’an hingga 30 juz.
Dalam Wisuda Tahfidz ke-8 yang digelar di Masjid Raya KH Abdul Chalim, Pacet Mojokerto pada Sabtu, 25 Mei 2025, Kiai Asep mengungkapkan bahwa tahun ini terdapat 120 santri yang hafal Al-Qur’an 30 juz. Terdiri dari 82 santri tingkat SMA dan 38 santri tingkat SMP.
Sementara itu, Madrasah Bertaraf Internasional (MBI) juga tidak kalah unggul. Gus Ilyas menjelaskan bahwa sejak kelas XI, siswa MBI sudah diarahkan ke program kelas internasional. Program ini terbagi menjadi dua jalur: pertama, jalur Timur Tengah yang mempersiapkan santri melanjutkan pendidikan ke universitas di Mesir, Maroko, Uni Emirat Arab, Tunisia, dan Yordania. Tahun ini, 52 santri Amanatul Ummah diterima di kampus-kampus Timur Tengah.
Jalur kedua adalah kelas internasional non-Timur Tengah, yang mengarahkan santri ke kampus-kampus di Eropa, Amerika, dan kawasan Asia. Banyak dari mereka yang telah diterima di universitas bergengsi di negara-negara ASEAN hingga Barat.
Ribuan santri baru mulai memasuki kompleks Pondok Pesantren Amanatul Ummah pada Kamis, 17 Juli 2025. Mereka datang bersama orang tua dan keluarga, kemudian berkumpul di Masjid Raya KH Abdul Chalim untuk mendengarkan taushiyah dari Kiai Asep sebelum diarahkan menuju asrama masing-masing.
Setibanya di asrama, santri baru diperkenalkan pada koordinator serta para guru. Di sana mereka mendapat pengarahan mengenai teknis kehidupan pondok serta penanaman nilai-nilai adab dan tata tertib selama menjalani pendidikan di lingkungan pesantren.